Info Terkini :

Layang-layang Kaghati

Jumat, 27 April 2012

layang layang khagatii2 bpblogspotcom


Khagati, termasuk layang yang sangat unik dan khas (ada yang menyebutnya layang layang purba) . Seluruh bahannya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kerangkanya terbuat dari bambu, sementara penutupnya terbuat dari daun umbi gadung. Begitu pula dengan benangnya, terbuat dari serat daun pandan duri.
Keunikan inilah yang membuat khagati selalu menjadi primadona diajang festival layang-layang internasional.
Sore hari adalah saat yang tepat untuk menaikkan layang-layang khagati ini.
Konon khabarnya , layang layang khagati ini memiliki sejarah amat tua. Jauh sebelum manusia mengenal tulisan, orang Muna sudah mengenal layang-layang. Manusia masa itu, suka melukiskan peristiwa dan aktifitas sehari-hari pada dinding-dinding goa. Mereka menggunakan ceruk-ceruk di tebing bukit batu yang terjal, untuk berlindung dari cuaca dan binatang buas.
Diceruk inilah, lukisan orang bermain layang-layang, ditemukan . Goa ini bekas hunian manusia, yang diperkirakan hidup pada jaman batu. Masa yang telah lewat puluhan ribu tahun yang lalu. Dari sinilah, diketahui layang-layang sudah ada di Muna sejak jaman purba.
Dari ceruk-ceruk yang bergambar diketahui bahwa layang-layang ini termasuk permainan petani. Permainan tersebut dilakukan petani sambil menjaga kebunnya.
Dari cerita ,  layang-layang pertama dibuat dari daun umbi gadung. Umbi ini banyak ditemukan dalam hutan maupun semak belukar dan rangkanya dibuat dari buluh.Keseimbangan adalah kunci membuat Khagati. Satu tangkai daun gadung berisi dua lembar daun betina, disisi kiri kanan dan satu lembar daun jantan ditengah. Untuk menyemat rangkaian daun dengan rangkanya, menggunakan lidi dari batang bambu. Apabila ada daun yang robek, harus diganti , potongan yang tidak sama, akan membuat Khagati tidak bisa diterbangkan.
Khagati selalu dibuat setelah musim tanam. Saat petani menunggu tanamannya tumbuh, Khagati dibuat. Diberi alat penyeimbangan yang menghasilkan suara keras. Alat ini dibuat dari kulit ari pohon waru. Suara yang ditimbulkan mampu menakuti babi hutan. Khagati tidak memerlukan benang untuk bisa terbang. Cukup dengan tali yang dibuat dari serat daun pandan duri. Khagati bisa melayang diangkasa.
Layang layang khagati ini sangat dikenal pada Festifal Layang Layang Internasional di Eropa dan selalu menjadi primadona. [referensi : indosiar.com]

Kerajinan Tenun Buton

. Tenun-Buton_medium kidnesiacom 


Seni menenun telah dikenal di Sulawesi Tenggara diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang sejak ratusan tahun yang lalu. Hasil tenunan ini sangat dikagumi, karena dikerjakan dengan penuh keterampilan, ketekunan dan kesabaran. Pada umumnya semua pekerjaan menenun dilakukan oleh wanita untuk memenuhi sandang keluarga untuk keperluan upacara adat perkawinan, pesta-pesta, acara adat lainnya dan pakaian sehari-hari.
Kerajinan tenun dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara biasanya menggambarkan obyek alam yang mereka temukan di sekitarnya. Tenun Buton juga kaya akan warna-warna. Inilah yang menjadi kekhasan kerajinan tenun dari Buton.
Tenun-Buton kidnesiacom
Oleh masyarakat Buton, kerajinan tenun ini dianggap mampu menjadi perekat sosial bagi masyarakat Buton, sebab tenun Buton adalah pengejawantahan orang-orang Buton memahami lingkungan alamnya.
Hal ini terlihat dari corak dan motif tenunannya, misalnya motif betano walona koncuapa yang terinspirasi dari abu halus yang melayang-layang hasil pembakaran semak saat membuka ladang; motif colo makbahu atau korek basah, motif delima bongko (delima busuk), motif delima sapuua, dan lain lain. Mitif sederhana disebut Kasopa , sedangkan motif yang lebih rumit disebut Kumbaea
Selain sebagai perekat sosial, tenun Buton juga dianggap mampu menjadi identitas diri, karena bagi orang Buton, pakaian tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari terik matahari dan dinginnya angin malam, tetapi juga sebagai identitas diri.
Dengan melihat pakaian yang dikenakan oleh wanita Buton misalnya, kita bisa mengetahui apakah dia telah menikah atau belum. Selain itu, mereka juga bisa menandakan perempuan tersebut berasal dari golongan awam atau bangsawan [sumber :kidnesia.com]

Kerajinan Kayu Jati Gembol

kayu jati gembol 4bpblogspot
Kerajinan gembol merupakan suatu kegiatan sekelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan mempunyai keahlian tersendiri untuk membuat kerajinan kayu yang terbuat dari gembol atau kanker kayu jati dan kayu cendana serta akar kayu-kayu lain. Perkampungan ini terletak sekitar ± 2 km dari Kota Kendari, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Di kompleks ini pengrajin memproduksi berbagai kerajinan seperti jam dinding, meja kursi, asbak dan alat-alat rumah tangga lainnya.

Kerajinan Perak Kendari

Kerajinan perak Kendari sudah terkenal akan keindahan keanggunan dan kehalusannya. yang tidak kalah dengan beberapa pusat kerajinan perak di Indonesia misalnya . Di Jawa ada di Kotagede (Yogyakarta), Bangil (Jawa Timur), Celuk di Bali, Sumatra di Padang.
perak artstudio76com
Konon motivasi kerajinan perak di Kendari ini diawali dengan mengamati seekor laba-laba sedang membuat sarangnya, dengan sebuah jarum dan benang perak mulailah dibuat segala bentuk hiasan ,  bingkai-bingkai perak dan mengisinya dengan jaringan benang perak yang halus. kemudian  perhiasan diciptakan berbentuk bunga anggrek, mawar atau bahkan sarang laba-laba. Juga bentuk-bentuk yang lebih besar, seperti kapal layar, Cerek dan lain sebagainya. Lokasi tepatnya di pusat Kota Kendari.

Aduan Kuda Muna

Aduan Kuda Muna merupakan tradisi kuno rakyat  Muna , Kapogiraha adhara atau aduan kuda, salah satunya. Tradisi yang  menggambarkan betapa pentingnya kuda dalam kehidupan orang Muna. Mungkin karena tradisi inilah masyarakat luas mengenal Pulau Muna sebagai Pulau Kuda.  Aduan kuda menjadi kegiatan rutin setiap HUT Kemerdekaan RI dan Hari Raya Id Fitri dan Id Adha. kecuali di Desa Lathugo, Kecamatan Lawa, aduan kuda ini diselenggarakan tiap bulan.
Makna Aduan kuda ini adalah mencerminkan kekuatan dan keuletan dalam melaksanakan tugas, kewajiban yang diamanatkan sekalipun dengan mempertaruhkan jiwa dan raga. dan pada Jaman Kerajaan di Muna , adu kuda ini selau dipertontongkan kepada tamu tamu kerajaan. Jarak ke lokasi ini 20 km dari kota Raha. Selain Aduan kuda ini di Pulau Muna dapat juga dilihat obyek wisata lainnya seperti :
Gua Leang Kabori
Kobori sultratripotcom
Gua Leang Kabori atau gua bergambar di Desa Leang Kabori. Menurut pra sejarah gua ini ditempati oleh nenek moyang rakyat Muna yaitu untuk mendekatkan diri dari sumber air, (Pulau muna adalah pulau yang sangat gersang , sebagian besar daratan tanah berkapur , curah hujan sangat minim), dan air haya diperoleh dengan menampung air dari tetesan di dinding gua . Banyak lukisan purba yang menjadi saksi bisu kehidupan manusia prasejarah dari zaman batu tengah atau mesolitik, sekitar 40 ribu tahun silam. Seni lukis dinding atau rock art dipakai sebagai bentuk komunikasi visual paling efektif ketika itu. Di dinding gua-gua inilah, mereka melukiskan aktivitas sehari-hari, termasuk lukisan berbagai jenis binatang. Kelokasi ini 20 km dari kota Raha.
Danau Napabale
napabale sultratripotcom
Danau Napabale terletak di kaki bukit, dihubungkan ke laut melalui sebuah terowongan alami. Pada saat air laut surut para pengunjung dapat melintasi terowongan tsb. Namun apabila air laut sedang pasang sangat berbahaya untuk berenang karena air laut akan naik sampai ketinggian setengah meter di atas terowongan alam tsb. Danau Napabale tsb. letaknya ± 15 Km dari Raha ibukota Muna

Danau Motanunu
Napabalesultratripotcom
Danau Motonunu merupakan danau yang jernih dan berwarna biru tua, danau ini juga berhubungan dengan laut dan airnya tidak mengandung garam tapi dapat menyegarkan badan. Danau Motonunu terletak ± 15 Km dari Muna
Untuk mencapai Pulau Muna, bisa melalui jalan laut selama dua jam dari Kota Kendari atau 1 jam dari Bau-bau dengan berkendaraan speed boat. tiba di  kota Raha.

Tarian Malulo

Tarian Malulo atau Lulo (dari Bahasa Tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia. Di Kendari (Sulawesi Tenggara – Indonesia) . Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah ini memiliki beberapa tarian tradisional , salah satu tarian tradisional yang masih sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian Lulo.
Pada zaman dulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara adat seperti : pernikahan, pesta panen raya dan upacara pelantikan raja, yang diiringi oleh alat musik pukul yaitu gong. Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah lingkaran. Kalau cukup ramai, lingkaran yang terbentuk bisa sampai 10 lingkaran. Gong yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda ukuran dan jenis suara.
Filosofi tarian “lulo” adalah persahabatan, yang biasa ditujukan kepada muda-mudi suku Tolaki sebagai ajang perkenalan, mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan. Tarian ini dilakukan dengan posisi saling bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran. Peserta tarian ini tidak dibatasi oleh usia maupun golongan, siapa saja boleh turut serta dalam tarian lulo, kaya miskin, tua, muda boleh bahkan jika anda bukan suku Tolaki atau dari negara lain bisa bergabung dalam tarian ini, yang penting adalah bisa mengikuti gerakan tarian ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita. Posisi tangan ini merupakan simbolisasi dari kedudukan, peran, etika pria dan wanita dalam kehidupan.
Tarian ini mencerminkan bahwa masyarakat Tolaki adalah masyarakat yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalani kehidupannya. Seperti filosofi masyarakat Tolaki yang diungkapkan dalam bentuk pepatah samaturu, medulu ronga mepokoaso, yang berarti masyarakat Tolaki dalam menjalani perannya masing-masing selalu bersatu, bekerja sama, saling tolong–menolong dan bantu-membantu

Upacara Pasuo


Pasuo milanovita multiply
Salah satu upacara adat yang besar, ramai  dan unik.

Upacara ini sebenarnya seperti inisiasi bagi gadis-gadis Buton yang akan beranjak dewasa.  Semua gadis yang terlibat diwajibkan mengenakan pakaian adat, dengan konde (kelihatan lucu) menyerupai ulekan. Menggunakan pakaian adat  menyerupai pakaian adat Sulawesi pada umumnya. Awalnya mereka berkumpul di lapangan berbaris membentuk lingkaran. Seorang perempuan separuh baya, berdiri di antara mereka untuk mendampingi sekaligus memberi petunjuk (Bhisa). Selanjutnya mereka digiring memasuki kamar kecil yang disebut Suo. (tempat inti upacara ). Mengawali upacara di suo, semua peserta harus menangis, bagaimana pun caranya. Beberapa wali perempuan mereka siap di suo untuk menyubiti agar tangis mereka bertambah kencang. Ini, menurut bhisa, sebagai cerminan hidup mereka bahwa mereka menyadari kesalahan yang telah terjadi dan bersedih karenanya. Mereka dikurung selama 7 hari 7 malam untuk diberi banyak wejangan oleh bhisa. Ini seperti rangkuman hidup bagi mereka.
Yang menarik adalah pada acara pemukulan gendang. konon, kalau gendang itu pecah, berarti ada gadis yang tidak perawan lagi di antara mereka. Di ruangan itu pula mereka melakukan banyak ritual, menggosok abu, tidur dengan berbagai arah, yang semuanya dilakukan tanpa mandi. Mereka ke kamar kecil hanyauntuk mengambil air wudhu,

Air Terjun Moramo


Air Tejun Moramo 7 Tingkat
Air Tejun Moramo 7 Tingkat
Air Terjun Moramo terletak Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara atau tepatnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo.
Sejuk ,tentram dan menakjubkan , itulah kesan pertama di kawasan air terjun ini.
Dari ketinggian 100 meter Air Terjun Moramo mengalir tujuh tingkat utama sehingga termasuk kategori air terjun bertingkat (cascade) yang ter indah. Di samping 7 tingkatan utama tersebut, terdapat juga 60 tingkatan kecil yang tampak seperti kolam kecil tempat peristirahatan air yang mengalir tersebut. dan pada tingkatan terakhir inilah tempat yang sangat sempurna untuk permandian.Sambil mandi ditemani habitat penghuni alam ini yaitu beraneka burung, kupu-kupu yang berwarna-warni, dan berbagai satwa lainnya. yang keindahannya diringi bunyi semilir air terjun , kicauan burung yang bersahutan dan berpadu dengan tarian kupu-kupu beraneka warna-warni.
Permandian Air Terjun pada tingkat terakhir
Permandian Air Terjun pada tingkat terakhir
Menuju tingkat pertama melalui batuan yang bertingkat seakan akan anak tangga yang dihampari permadani air yang sangat jernih.
Bagi yang tidak buta warna , dapat melihat pesona alam yang sangat menakjubkan yaitu ketika sinar matahari terpantul dari bebatuan memancarkan sinar pelangi yang didominasi warna sinar kehiajau kebiru-biruan, dan seakan menari nari berbenturan buih air yang mengalir.
Di kawasan air terjun ini, terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer yang sangat besar dan  merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.
Merjalan Kaki menuju Air Terjun Moramo
Merjalan Kaki menuju Air Terjun Moramo
Kawasan ini berjarak 65 Kilometer dari Kendari ,dapat ditempuh denga kendaraan darat atau langsung dari Bandara Monginsidi (yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan). ke Desa Sumber Sari dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 2 KM.
Kawasan ini dilengkapi pondok di dalam areal air terjun itu guna melepas lelah.

Hutan Raya Marhum

hutanTermasuk Kelompok hutan Gunung Nipa-Nipa seluas kurang lebih 8.146 ha yang terletak dalam Wilayah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Nama Hutan raya “Murhum” diambil dari nama Raja Buton terakhir atau Sultan Buton yang pertama (perubahan dari sistem kerajaan menjadi kesultanan).
Kelompok hutan Gunung Nipa-Nipa terdiri dari Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata dan Hutan Produksi dan  memiliki potensi sumberdaya alam berupa keanekaragaman jenis flora dan fauna, tipe ekosistem dan obyek wisata alam yang cukup menarik serta merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa yang dilindungi.
Sangat banyak ditumbuhi Pohon kayu besi (Metrosideros petiolata) dan berbagai jenis Rotan
Satwaliar yang berhabitat di dalam kawasan, antara lain: anoa, rusa, kuskus, musang Sulawesi, rangkong, kesturi Sulawesi, elang laut (Haliastus leucogaster), dan beberapa jenis kupu-kupu.
Dalam kawasan ini dijumpai juga berupa air terjun (setinggi ± 15 m), dan karena ketinggiannya tampak panorama indah teluk dan kota Kendari.

Pulau Liwu Tongkidi

Pantai Laut Pulau Liwu Tongkidi
Pantai Laut Pulau Liwu Tongkidi

Pulau Liwu Tongkidi , sebuah  pulau kecil . Pulau ini termasuk dalam kawasan pengembangan Terpadu BASILIKA (Batauga, Siompu, Liwutongkidi dan Kadatua) di Kabupaten Buton.
Pulau yang kecil dikelilingi pasir putih ini memiliki kekayaan bawah laut berupa keanekaragaman terumbu karang dan biota laut . Pulau ini mudah dijangkau dari Pelabuhan Bau-Bau, ± 15 menit dengan speed boat

Pantai Lakeba

Pantai Lakeba
Anda pasti beta di tempat ini



Taman Nasional Wakatobi

Taman Laut Wakatobi
Taman Laut Wakatobi

Laut, Pantai Wakatobi
Laut, Pantai Wakatobi

Merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1 Kilo meter di bawah permukaan air laut.
TN Wakatobi saat ini menjadi pusat penelitian bawah laut Dunia.
 Taman Nasional Wakatobi terdiri dari empat pulau besar, yaitu: Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko yang berada di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Gugusan terumbu karang dapat dijumpai ratusan jenis dari puluhan famili yang terletak di sepanjang ratusan km garis pantai. . Di beberapa tempat di sepanjang karang, terdapat beberapa gua bawah laut.
Memiliki hampir seratus spesies ikan yang berwarna warni. raja udang erasia dan beberapa jenis penyu yang sering bertelur di pantai.
Berbagai jenis burung laut yang bertengger di karang seperti: angsa-batu coklat dan cerek melayu terbang ke laut untuk berburu ikan.
Ke lokasi Taman Nasional Wakatobi, sebaiknya melalui Bau-bau, kemudian  ke Lasalimu menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar dua jam. selanjunya ke Wanci (Ibu Kota Kabupaten Wakatobi) perjalanan ditempuh menggunakan kapal laut dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan.
Dipulau ini dijumpai  beberapa resort yang secara khusus menyewakan beberapa fasilitas untuk kegiatan menyelam.
Pulau ini merupakan pintu gerbang Taman Nasional Wakatobi. Di Wangi-Wangi direncanakan dibangun Bandara Matahora .
Wangi-Wangi dikenal sebagai daerah pemasok barang bekas impor berharga miring, juga terdapat Masjid Liya di Wangi-Wangi. Masjid tertua setelah Masjid Keraton Buton di Pulau Buton. Letak masjid ini di atas bukit, di dekat Benteng Liya Togo. Tidak jauh  jauh dari benteng, ada makam Talo-Talo, raja kecil , bagian Kesultanan Buton. Talo-Talo dalam bahasa setempat berarti “Jagoan”
Suatu kegiatan ritual adat Posepa yang diselenggarakan setiap Idul Fitri, semacam tawuran massal yang diakhiri dengan saling ber bermaaf-maafan
Dari Wangi-Wangi, menuju Kaledupa dengan sebuah kapal pinisi, dan berlabuh di Pulau Kaledupa dan menyeberang ke Pulau Hoga
Pulau Hoga adalah salah satu tempat favorit penyelam profesional dalam dan luar negeri. dan pada bulan Juni-Agustus sangat banyak pengunjung, terutama Mahasiswa dari Eropa dan Amerika yang  meneliti biota laut
Ada sekitar 200 penginapan sederhana, berbentuk rumah panggung kecil dari kayu, tersebar di sebagian pulau.
Pantainya sangat indah berpasir putih diiringi dengan  nyiur melambai dan sangat bersih.
Dari atas dermaga tampak pemandngan di bawah Air laut yang jernih terlihat  ikan warna-warni bermain di celah terumbu
Sebuah dive site atau situs penyelaman yang terletak antara Pulau Hoga dan Kaledupa.
Menyelam hingga kedalaman 20 meter menggunakan pakaian selam (wet suit), sepatu katak (fin), masker, dan tabung oksigen, atau hanya  kacamata snorkel dengan selang menjulur ke atas untuk nyemplung ke laut.
Tampak surga” bawah laut. Karang warna-warni menggerombol di sana-sini. Anemon fish atau ikan badut bermain di sela-sela karang lembut anemon yang jadi rumah mereka.
Selain Hoga Channel, ada sekitar 20 situs penyelaman tersebar di perairan Wakatobi. Situs Pinnacle, di dekat Pulau Hoga. Di Kaledupa ada Karang Kaledupa , table coral (karang berbentuk meja) berukuran 2-3 meterkarang dan di Pulau Tomia ada Mari Mabuk. dan setiap situs ini punya keunikan masing-masing.
Struktur karang terindah di Pinnacle , karangnya bergunung-gunung, sesuai dengan namanya, Pinnacle atau “puncak”. Lokasi ini juga menjadi habitat ikan barracuda yang khas . Ikan berbentuk lonjong seperti peluru dan dapat meluncur sangat cepat , ikan barracuda hidupnya bergerombol. dijumpai juga pygmy, kuda laut berukuran sangat kecil.
Dari Kaledupa ke Tomia peralan sekitar tiga jam.
Di Tomia , selain Snorkeling di Tomia. jalan jalan ke Benteng Patua. beberapa sisa meriam kuno masih terpasang, Jomba Katepi sebuah  Sumur berlubang kecil sedalam lebih dari 100 meter , konon untuk menceburkan orang-orang hukuman.
Dari Pulau Tomia ke Pulau Binongko. dengan perahu cepat sekitar satu jam Di Pulau Binongko tempat kehidupan masyarakat pandai besi.
Diperairan  Binongko, dapat juga ditemukan sejumlah ikan lumba-lumba beriringan yang sering melintasi motor laut
Wakatobi Dive Resort. Resor sangat eksklusif  membangun Bandar Udara Maranggo trans Wakatobi Bali  hebat !!!.

Istana Malige Bau-Bau

Kamis, 26 April 2012

Istana Malige
Istana Malige



Istana Malige ini terletak di di Kelurahan Melai, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau
Struktur bangunannya sangat unik yaitu rumah panggung dari kayu bersusun tiga , membangun istana ini tidak menggunakan paku, hanya dikaitkan satu sama lainnya   dan merupakan suatu kemajuan bidang arsitektur para leluhur bangsa indonesia.
Istana Malige ini digunakan oleh Sultan La Ode Hamidi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal keluarganya. dan sekarang digunakan museum tempat menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Buton, seperti meriam kuno dan benda-benda peninggalan lainnya.
Konon setiap raja naik tahta dibuatkan sebuah istana sejenis ini sehingga jumlahnya  ada sekitar 38 Istana yang sejenis.

Wisata Kota Bau Bau -Buton

Kota Bau Bau Buton dapat dikatakan sebagai Kota Wisata karena dimana kaki melangkah disitu ditemukan berbagai obyek wisata , seperti Wisata Alam, Hutan, Pantai, Air Terjun, Gua, Wisata Sejarah Benteng, dan lain-lain yang sangat menawan. selengkapnya Lihat Obyek Wisata Kota Bau Bau 
Puncak Kota Bau Bau Buton
Puncak Kota Bau Bau Buton
ph2897204020101364845
ph2969006880101364845
Pantai Lakeba
Perjalanan Ke Kota Bau Bau dari Kendari
Perjalanan Laut Ke Kota Bau Bau dari Kendari
Perjalanan Udara Ke Kota Bau Bau dari Makassar
Perjalanan Udara Ke Kota Bau Bau dari Makassar
ph2118171430101364845

Permandian Alam Bungi

ph2131198490101364845
Permandian Alam Bungi, menuju ke kawasan ini yaitu dengan Menyisir Sungai  di Pulau Buton Sulawesi Tenggara , adalah perjalanan wisata yang sangat menarik dan indah, karena kawasan ini sudah mencakup wisata Hutan, Sungai, Alam, Air Terjun. Perjalanan ke Permandian Alam Bungi ini kurang lebih 30 menit dari pusat kota sampai dengan tempat parkiran mobil. kemudian berjalan kaki menyisir sungai sampai ke pusat air terjun kurang lebih 3 jam. Sepanjang Sungai selain menikmati pemandangan Alam pinggiran hutan, mendengar kicauan berjenis satwa burung yang menghuni hutan ini , diringi gemerincik air sungai yang membetur batuan. perjalan melalui jalan setapak yang masih sangat alamiah.., terkadang meniti di jembatan kayu , Sesampai di pusat air terjun terdapat lapangan yang cukup luas baik untuk kemping,


ph2277169890101364845



ph2927762650101364845



ph2597486060101364845



ph2931589100101364845

Masjid Buton

ph2736264560101364845

Benteng Keraton Sultan Buton

ph2201532590101364845


ph2037674180101364845


ph2882341070101364845


ph2239312800101364845


ph2464332320101364845


ph2373219380101364845


Pantai Nirwana Buton

Gua Combi
Gua Combi' / Gua Vagina



ph2221066760101364845 


ph2204589160101364845 

ph2487198970101364845 



ph2300021420101364845 








Pengertian Laju Erosi

Contoh Pantai yang terkena erosi air laut
Laju Erosi adalah ketebalan pengikisan tanah yang terjadi dalam satuan waktu tertentu.

Teknologi pengukuran laju erosi skala DAS mikro merupakan inovasi teknologi untuk mengkuantifikasi laju erosi, yang lebih akurat dibanding pengukuran pada petak kecil. Teknik ini menggunakan bak penampung sedimen (sediment trap), yang dilengkapi dengan V-notch weir, automatic water level recorder (AWLR), dan pengukur tinggi muka air manual (staff gauge), yang dapat mengukur aliran permukaan. Bak penampung sedimen dibangun pada titik pengeluaran (outlet) di sub-DAS, atau sub-sub DAS dengan dimensi yang bervariasi tergantung luas DAS mikro.

Erosi akan menyebabkan terjadinya pendangkalan waduk, penurunan kapasitas saluran irigasi, dan dapat mengganggu sistem pembangkit tenaga listrik. Erosi yang tinggi, banjir pada musim penghujan tidak hanya menimbulkan dampak negatif pada aspek bio-fisik sumberdaya alam dan lingkungan tetapi juga berdampak pada aspek sosial ekonomi masyarakat. Erosi dan banjir dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam. Produksi pertanian, perikanan dan penggunaan sumberdaya alam yang berkaitan dengan air akan menurun.

Upaya pencegahan banjir dan sedimentasi dapat dilakukan dengan perbaikan pola penggunaan lahan dan melakukan usaha konservasi tanah dan air. Upaya ini umumnya masih dilakukan parsial terutama karena aktivitas ini masih dihitung sebagai biaya sosial dan bukan sebagai aktivitas ekonomi yang menguntungkan. Untuk itu perlu dikembangkan evaluasi pola penggunaan lahan yang dapat mengurangi erosi, banjir tetapi secara ekonomi menguntungkan. Evaluasi ini harus juga mengukur nilai ekonomi dari manfaat atau kerugian lingkungan yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung.

Apakah itu Abrasi Pantai ?

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Ada yang mengatakan Abrasi sebagai erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipengaruhi oleh gejala alami dan tindakan manusia.

Tindakan manusia yang mendorong terjadinya abrasi adalah pengambilan batu dan pasir di pesisir pantai sebagai bahan bangunan. Selain itu penebangan pohon-pohon pada hutan pantai atau hutan mangrove memacu terjadinya abrasi pantai lebih cepat.

abrasi pantai
Abrasi Pantai yang menumbangkan Pohon
Hutan Pantai yang tidak terjadi abrasi mempunyai beberapa zonasi yang jelas, yaitu zone Ipomea pescaprae dan zone Barringtonia. Zone Ipomea pescaprae biasanya didominasi oleh Ipomea pescaprae dan Spinifex littoreus (rumput angin). Sedangkan zone Barringtonia sering terdapat jenis-jenis pohon Barringtonia asiatica, Pongamia pinnata Merr, Cordia subcordata L, Calophyllum inophyllum L, Terminalia cattapa L, dll.

zone ipomea pescaprae tidak terkena abrasi pantai

Zone Ipomea pescaprae
Untuk mencegah terjadinya abrasi pantai perlu dilakukan penanaman mangrove dan pohon-pohon pada hutan pantai serta memelihara pohon-pohon tersebut dari gangguan manusia.
Hutan Mangrove Mencegah Abrasi Pantai
Hutan Mangrove

Manusia mengambil kayu dari hutan mangrove dan hutan pantai untuk kehidupan sehari-hari, apabila pengambilan kayu dilakukan secara terus-menerus maka pohon-pohon di pesisir pantai akan berkurang. Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai memperbesar peluang terjadinya abrasi.

abrasi pantai
Hutan Pantai

Menu Utama

Visitor

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Wisata Anoa

 
Copyright © 2012. Wisata Anoa - All Rights Reserved
INSYA ALLAH IYANAE RI KOLAKA - WISATA ANOA Desain Teluk Bone
Login - Administrator
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...